Kita sudah membicarakan tentang How Analytics Will Revolutionize LP dan Data yang Mengubah LP Selamanya, jadi saya ingin meluangkan waktu sejenak untuk mencermati bagaimana berbagai inovasi dalam analitik Loss Prevention (LP) akan memiliki dampak yang kuat pada pengoperasian sehari-hari dan laba akhir Peritel.

Di dunia pencegahan kehilangan yang baru ini, para peritel akan dapat mengoptimalkan penempatan staf sehingga karyawan memiliki banyak waktu untuk siap membantu pelanggan dan meningkatkan keterlibatan pembelanja. Kebutuhan untuk menawarkan layanan pelanggan yang baik merupakan pusat untuk mendorong penjualan di pasar yang kompetitif dan transformatif saat ini. Untuk mendapatkan keuntungan dan perbedaan dari yang lain, para peritel harus memiliki dan menggunakan wawasan yang berharga, yang diambil dari data melalui beberapa saluran. Konsumen dapat melakukan riset, berbelanja dan membeli secara online dan di toko, melalui ponsel cerdas dan tablet mereka secara nyaman. Aktivitas non-stop ini dari dunia ritel masa kini yang selalu buka, selalu menawarkan harta karun data untuk dimanfaatkan.

Teknologi mengubah pengetahuan menjadi kekuatan. Peningkatan kekuatan data dari berbagai sumber, memberi para peritel perspektif yang lebih holistik dari para pelanggan mereka, berikut dengan pemahaman yang lebih baik tentang pasar, dan wawasan ke dalam area yang berpotensi mengalami kehilangan. Dengan menggabungkan wawasan ini, memungkinkan peritel membuat keputusan bisnis berlandaskan informasi yang didasarkan pada analitik prediktif dan berarti, versus mengambil tindakan reaktif. Analitik prediktif memungkinkan peritel menganalisis perilaku konsumen, berfokus pada kebutuhan dan preferensi serta membantu mencegah perilaku. Contohnya, mereka dapat memiliki gambaran yang lebih lengkap mengenai perjalanan pelanggan mereka, dapat secara proaktif menanggapi ancaman Organized Retail Crime (ORC) potensial, dan memahami bagaimana keputusan operasional berdampak pada penyusutan, termasuk akar masalah dan cara untuk mencegah kehilangan

Peritel yang beruntung, memiliki pintu putar yang konsisten bagi pembelanja yang datang dan pergi. Hal ini menghadirkan tantangan yang lebih besar untuk pencegahan kehilangan - upaya yang rumit untuk mengidentifikasi pengutil barang dengan tas berlapis foil dan anggota ORC. Dengan mendapatkan garis pandang ke peristiwa ORC atau bahkan data pembelanja berdasarkan geografis, dapat menghasilkan tindakan pencegahan kehilangan yang lebih mendalam. Contohnya, jika peritel memiliki peta data ORC, mereka dapat menunjuk area tertentu, di mana aktivitas ORC sedang terjadi dan mengelompokkan toko dengan jenis peristiwa yang sama. Wawasan ini dapat memberdayakan para peritel dengan analitik untuk pembuatan keputusan proaktif untuk membantu mengurangi kejadian ORC di sejumlah area geografis ini. (9 dari 10 responden merupakan korban ORC, menurut survei National Retail Federation’s 2017 annual Organization Retail Crime.) Selain mengidentifikasi peristiwa kehilangan, para peritel bertugas menyiapkan wawasan masa depan dan upaya keras untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana mereka dapat tetap berada di jajaran depan dalam persaingan setempat, regional atau global, sekaligus melindungi inventaris yang sudah mereka miliki.

Bayangkan, memiliki beberapa sumber data dalam satu dasbor untuk memahami, tidak hanya pencegahan kehilangan, tetapi juga memahami lalu lintas dan wawasan inventaris untuk membantu peritel menganalisis, bagaimana semua komponen ini selaras dengan ekosistem penyusutan mereka secara keseluruhan. Bayangkan, memiliki wawasan tentang pencegahan kehilangan dari sumber data eksternal, seperti, apakah akan memprediksi permintaan untuk produk musiman bernilai tinggi, dengan tingkat pencurian yang juga tinggi, misalnya pakaian luar serta alas kaki, dan dari sumber di toko, seperti transaksi penjualan karyawan untuk mendapatkan wawasan mengenai berbagai alasan di balik pengembalian, pertukaran barang, dan pengembalian dana serta kesalahan dalam penjualan dan apa yang berkontribusi pada kecenderungan kehilangan tersebut. Semua metrik kolektif ini memberi peritel satu pandangan mengenai dampak potensial penyusutan pada bisnis.

Dengan menggunakan data perilaku konsumen dalam gabungan dengan kondisi penjualan dan pasar, peritel akan diberdayakan dengan wawasan untuk memahami secara lebih akurat tentang semua yang terjadi di toko mereka. Dasbor ini akan menghadirkan data baru, menyesuaikan ke setiap pengoperasian ritel, memiliki kemampuan untuk menetapkan tolok ukur terhadap data lainnya di pasar vertikal yang sama, untuk mengambil pengoperasian prediktif dan proaktif ke level yang sama sekali baru. Para peritel akan dapat menganalisa kecenderungan tingkat peringatan alarm berdasarkan pada filter yang diterapkan dan melihat ikhtisar jenis alarm yang terjadi, seperti alarm pendeteksian logam-foil dan jammer (pemacet). Selain itu, mereka akan dapat melihat, bagaimana dampak lalu lintas di toko meningkatkan aktivitas alarm. Hal ini dapat membantu dengan menyoroti kecenderungan yang tidak biasa, seperti, apakah ada jumlah alarm yang tinggi, tetapi lalu lintas sangat rendah (sepi) di toko, atau sebaliknya. Dapat menganalisis pola yang tidak biasa dan menunjukkan asal mula masalah yang mendekati waktu nyata, membantu para peritel mengendalikan dengan lebih baik kehilangan mereka dan tetap bersaing.

Database yang terhubung dengan pelaporan terkini, dapat membuat hal ini menjadi kenyataan bagi para peritel. Data yang dapat ditindak-lanjuti, seperti menentukan nilai moneter untuk peristiwa kehilangan menurut parameter tertentu, dapat menguntungkan produktivitas dan profitabilitas. Dengan memiliki satu database yang menghubungkan data dari sejumlah sistem secara historis berbeda, peritel tidak saja dapat melihat wawasan dalam satu tempat, tetapi juga bisa menyesuaikan strategi pencegahan kehilangan untuk keputusan yang lebih efektif, terdorong data dan yang terutama, performa toko menjadi lebih baik.

Mereka dapat membuat infrastruktur, pelatihan dan investasi teknologi penting tanpa mempertanyakan, apakah hal ini akan membuat perbedaan yang terukur. Kemampuan memiliki data tersebut, mempersiapkan dan memprediksinya, akan membedakan peritel dan mendapatkan loyalitas di antara pelanggan untuk inventaris yang lebih baik, penyusutan yang berkurang dan pengalaman pembelanja yang lebih menyenangkan.

Tatkala ritel menjadi lebih “terbuka dan selalu terbuka”, jam buka dan jam tutup pengoperasian toko terus berkembang. Dengan perkembangan waktu, biaya pun bertambah, karena karyawan harus bekerja lebih lama dan lebih larut. Cara kerja “jarak jauh” apa pun, akan memiliki arti baru dan memikat, karena teknologi akan memungkinkan para peritel memiliki segelintir karyawan namun menuntaskan lebih banyak, menghemat waktu dan uang. Yang penting bagi peritel adalah strategi yang cocok dengan lintasan, dan di situlah kemampuan jarak jauh berperan. Dengan memanfaatkan solusi teknologi pemantauan dan pengelolaan jarak jauh, status kelaikan membebaskan karyawan untuk fokus pada prioritas utama, yaitu pelanggan.

Kini adalah masa di mana teknisi TI harus secara fisik berada di toko untuk memperbaiki sesuatu, atau memeriksa, apakah sistem bekerja dengan benar. Dengan pusat diagnostik jarak jauh, toko dapat sepenuhnya terhubung dan sejajar, dengan sejumlah dasbor unik untuk membuat para operator lebih efisien dan responsif, dari mana pun, kapan pun. Akses mudah ke diagnostik, remediasi, audit, dan peringatan yang memungkinkan pemantauan 24/7 proaktif dari perlengkapan EAS yang terhubung, pembaruan firmware, dan jadwal servis. Untungnya, ini adalah resep untuk pengelolaan preventif dan keputusan prediktif yang dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh peritel sekarang.

Proliferasi perangkat dan data yang terhubung digandengkan dengan platform teknologi yang lebih baik dan lebih murah serta penerapan standar umum hanya akan meningkatkan adopsi teknologi IoT di seluruh industri. Sukses di masa mendatang akan menghampiri peritel yang dapat menghubungkan, mengumpulkan dan bertindak atas data untuk menghadirkan wawasan yang lebih baik ke dalam pengoperasian ritel mereka.

Masa mendatang mengenai pencegahan kehilangan begitu kuat, dan dasbor terpadu yang mendekati waktu nyata dengan penetapan tolok ukur serta data pihak ketiga, baru awalnya saja. Penawaran Tyco Retail Solutions’ Shrink Management as a Service (SMaaS) yang baru, dapat membantu para peritel mengelola penyusutan dengan mempertimbangkan sasaran masa mendatang sekaligus menanggapi akar masalah yang mendasarinya. Layanan baru berbasis cloud ini menyediakan pengelolaan perangkat jarak jauh, berikut dengan analitik prediktif untuk mengelola penyusutan sekaligus meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan tenaga kerja.

Anda dapat belajar lebih lanjut mengenai penawaran Shrink Management as a Service (SMaaS) kami di sini.