Teknologi dewasa ini telah merombak pengalaman berbelanja, dan apabila menyangkut masalah pengelolaan penyusutan di dunia yang selalu berhubungan ini, peritel membutuhkan strategi pencegahan kerugian yang ampuh, yang bisa mengantisipasi perubahan ini jauh di muka sebelum para pelaku kejahatan melancarkan siasat mereka berikutnya untuk mencuri barang dagangan.

Kemajuan dalam RFID, analitik video dan data besar sudah menjadi alat bantu pilihan untuk para profesional LP yang ingin meningkatkan wawasan mereka tentang penyebab di balik penyusutan tersebut.

Jumlah dan kualitas data yang tersedia bagi peritel dari semua alat bantu ini, mencerminkan kebutuhan lingkungan ritel masa kini yang rumit.

Wardrobing (praktik pembelian barang, menggunakannya, lalu mengembalikannya ke toko untuk pengembalian uang), pencurian internal dan kecurangan dalam tanda terima barang, hanya segelintir metode yang digunakan kelompok penjahat untuk mencuri dari para peritel. Ini adalah pola spesifik aktivitas kejahatan yang perlu dievaluasi menurut insiden dan diberikan tanda bahaya untuk menciptakan suatu gambar mengenai tempat, kapan, dan bagaimana penyusutan terjadi.

Jadi, bagaimana Anda dapat benar-benar menentukan, apakah program LP ini cocok untuk Anda? Semuanya berawal dengan mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di toko Anda.

Selama beberapa tahun terakhir, para peritel telah mulai mengembangkan, melacak dan mengukur indikator performa utama (key performance indicators/KPI) dalam pendekatan yang sistematis untuk membantu mengurangi penyusutan. Setelah menganalisis data yang dikumpulkan selama Tahap Kesatu, tim LP internal dan penyedia solusi LP memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai status penyusutan saat ini yang dialami perusahaan. KPI paling efektif, membantu perusahaan dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi tantangan baru untuk LP di masa mendatang. Para pakar analisis Loss Prevention merekomendasikan untuk hanya berfokus pada tujuh atau delapan masalah terpenting pada tahap awal. Sebagian besar KPI memerlukan penggunaan data di seluruh perusahaan secara serentak.

Sebagian KPI yang sudah ditentukan termasuk:

• Ikhtisar Alarm
• Alarm setiap Jam
• Laju Alarm menurut Lalu Lintas
• Penyusutan menurut Wilayah
• Halaman Status Toko
• Deaktivasi Sensor
• Aktivitas Organized Retail Crime (Kejahatan Ritel Terorganisir)

Penawaran Loss Prevention (Pencegahan Kehilangan/Kerugian) kami beranjak secara lebih dekat untuk kemajuan alat bantu kecerdasan bisnis (Business Intelligence/BI) untuk memahami dengan lebih baik tren LP dan mengevaluasi wawasannya. Salah satu awal penggunaan alat bantu BI, yaitu meningkatkannya untuk menghasilkan jumlah pengumpulan data yang sangat besar, yang kemudian memerlukan evaluasi manual secara ekstensif oleh karyawan perusahaan untuk menentukan apa arti semua itu. Apabila menyangkut masalah pencurian internal, misalnya, hal ini akan mencakup tren pengenalan kecurangan terselubung, dan mengevaluasi statistik perilaku karyawan yang konsisten dan yang mengganggu. Satu alat bantu BI yang mendapatkan momentum dalam ruang pencegahan kerugian/kehilangan adalah Software as a Service atau SaaS. Sebagai contoh, Platform SMaaS atau Shrink Management as a Service Sensormatic, menyediakan solusi berbasis cloud yang bisa menganalisis data secara mendetail dengan analitik prediktif untuk mengidentifikasi dan mengacaukan pola pengutilan barang di dalam toko. SMaaS adalah teknologi cerdas yang memadukan seperangkat KPI tertentu berdasarkan distrik, wilayah dan perusahaan untuk mengidentifikasi:

• Keefektifan Electronic Article Surveillance (EAS);
• Wawasan pencegahan kehilangan/kerugian yang dapat ditindaklanjuti mengenai masalah penyusutan;
• Koreksi kegagalan perlengkapan secara seketika;
• Pemberitahuan email pengecualian; dan dapat diintegrasikan ke skala dengan sebagian besar sistem terdahulu.

Dengan menggunakan teknologi LP generasi berikutnya melalui cloud, tidak perlu lagi menginstal perangkat lunak analitik pada server internal, atau mengandalkan pengoperasian Wi-Fi di toko. Ini juga meniadakan keperluan pelisensian yang mahal, dan inefisiensi serta keterlambatan yang diakibatkan oleh penginstalan perangkat lunak secara terpisah pada tiap terminal komputer. Rilis terbaru secara otomatis diperbarui apabila tersedia sehingga tidak perlu menginstal update atau patch keamanan. Ini juga hanya memerlukan staf IT yang terbatas, karena semua ini dikelola oleh pusat data eksternal yang bisa membantu mengurangi biaya operasional dan lebih efektif mengoreksi kegagalan perlengkapan. Ini juga menyederhanakan dan mempercepat proses pelaporan dan waktu tanggapan dengan dasbor analitik yang mudah digunakan.

Alih-alih menciptakan laporan yang sangat banyak dan dipenuhi dengan berbagai statistik, metrik, dan aktivitas, para peritel dapat memiliki pemahaman yang jelas mengenai metrik dan wawasan yang relevan. Dasbor kemudian dapat merangkum informasi yang berarti untuk mengidentifikasi berbagai pola pada beberapa lokasi, departemen dan produk untuk secara jelas menceritakan tentang apa yang terjadi di toko. Analitik prediktif dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan dan pola yang tidak lazim, data tertentu mengenai pengesampingan karyawan, rasio penjualan terhadap pengembalian barang, penyesuaian jumlah inventaris yang ada, dan jadwal karyawan di lokasi ritel tertentu, dapat memicu tanda peringatan terhadap perilaku pencurian internal dan yang disangsikan.

Keamanan dan keandalan platform cloud menawarkan sejumlah opsi untuk model solusi “as a service” (sebagai layanan) untuk menyederhanakan lingkungan ritel dan mendapatkan wawasan prediktif dan preventatif untuk secara proaktif mengelola masalah penyusutan dan bekerja lebih efektif dengan penegak hukum.  

Alih-alih harus mengandalkan penghitungan siklus untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait penyusutan (yang bisa memakan waktu hingga enam bulan atau lebih di banyak kasus, dan investasi yang signifikan dalam upaya dan waktu karyawan), dengan penggunaan teknologi analitik prediktif, para peritel dapat menangkap hubungan antara beberapa faktor ritel sekaligus melakukan interkoneksi sejumlah temuan terkait ke berbagai peristiwa penyusutan di waktu lalu.

Peritel sekarang dapat membuat keputusan yang lebih tepat waktu, strategis dan terdorong data, untuk mengoreksi berbagai masalah dan mengurangi penyusutan.

Toko ritel masa kini banyak menghabiskan waktu sepanjang hari dan akan berbagi informasi mengenai cara meminimalkan kehilangan dan memaksimalkan pertumbuhan. Yang harus dilakukan peritel hanyalah mendengarkan.
Pelajari lebih lanjut mengenai smarter loss prevention solutions (solusi pencegahan kehilangan/kerugian yang lebih cerdas).

Peritel mulai mengumpulkan data pembelanja dari saat mereka membuka pintu toko. Mereka secara konsisten mengumpulkan statistik mengenai karyawan, inventaris, transaksi dan pembelanja.

Pada banyak kasus, informasi ini tersedia. Pada kasus lainnya, peritel mungkin tidak mengetahui bahwa data tersebut sudah ada. Jenis data yang dikumpulkan mencakup informasi dan analisis mengenai kejadian penyusutan dan di mana kegagalan bidang kontrol dan teknologi keamanan terhadap biang keladi umum dari penyusutan tersebut, seperti pencurian oleh karyawan, pengutilan barang di toko, lingkaran kejahatan ritel terorganisir, kesalahan administratif, kecurangan vendor/pemasok dan penipuan pengembalian barang.

Untuk semua alasan ini, para peritel dan departemen pencegahan kerugian/kehilangan harus menemukan sejumlah cara yang lebih cerdas dan baik untuk mengidentifikasi penyebab penyusutan dan mengenali pola pelaku kejahatan untuk melindungi barang dagangan mereka dan menyusun kasus untuk melawan mereka. Teknologi analitik pencegahan kehilangan, dapat membantu.